Advertise Box

Napoleon Bonaparte


Napoleon Bonaparte adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia lahir di Casa Bounaparte, di kota Ajaccio, Korsika, pada tanggal 15 Agustus 1769, satu tahun setelah kepulauan tersebut diserahterimakan Republik Genoa kepada Perancis. Ia lahir dengan nama Napoleone di Bounaparte, namun ia mengubah namanya menjadi Napoléon Bonaparte yang lebih berbau Perancis.
Keluarga Bounaparte adalah keluarga bangsawan yang berasal dari Italia, yang pindah ke Korsika di abad ke-16. Ayahnya, Nobile Carlo Bounaparte, seorang pengacara, pernah menjadi perwakilan korsika saat Louis XVI berkuasa di tahun 1777. Ibunya bernama Maria Letizia Ramolino. Ia memiliki seorang kakak, Joseph; dan 5 adik, yaitu Lucien, Elisa, Louis, Pauline, Caroline, dan Jérôme. Napoleon di baptis sebagai katolik beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang kedua, tepatnya tanggal 21 Juli 1771 di Katerdal Ajaccio.
Kebangsawanan, kekayaan, serta koneksi keluarganya yang luas memberikan Napoleon kesempatan yang luas untuk belajar hingga ke jenjang yang tinggi. Pada bulan Januari 1779, Napoleon didaftarkan pada sebuah sekolah agama di Autun, Perancis, untuk belajar bahasa Perancis, dan pada bulan Mei ia mendaftar di sebuah akademi militer di Brienne-le-Château. Di sekolah, ia berbicara dengan logat Korsika yang kental sehingga ia sering dicemooh teman-temannya; memaksanya untuk belajar.Napoleon pintar matematika, dan cukup memahami pelajaran sejarah dan geografi. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Brienne pada 1784, Napoleon mendaftar di sekolah elit École Militaire di Paris. Di sana ia dilatih menjadi seorang perwira artileri. Ketika bersekolah di sana, ayahnya meninggal. Ia pun dipaksa menyelesaikan sekolah yang normalnya memakan waktu dua tahun itu menjadi satu tahun. Ia diuji oleh ilmuwan terkenal Pierre-Simon Laplace, yang di kemudian hari ditunjuk oleh Napoleon untuk menjadi anggota senat.
Ia menjadi siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun, kecerdasannya membuat Napoleon lulus akademi di usia 15 tahun. Karier militernya menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori kaum pendukung royalis dengan cara yang sangat mengejutkan: menembakkan meriam di kota Paris dari atas menara. Peristiwa itu terjadi tahun 1795 saat Napoleon berusia 26 tahun. Berbagai perang yang dimenangkannya diantaranya melawan Austria dan Prusia.
Namun tidak semua peperangan di Eropa dimenangkannya. Kegagalannya menghadapi gerilyawan di Spanyol. Kekalahan pada pertempuran laut di Trafalgar antara armada Perancis-Spanyol yang dipimpin oleh Admiral Villeneuve dengan armada Britania Raya yang dipimpin oleh Laksamana Nelson meskipun Nelson gugur dalam pertempuran ini (terkena tembakan sniper Perancis). Kegagalan dalam kampanye di Mesir yang akibatnya berhadapan dengan kekuatan Britania, Mesir dan Turki. Kegagalan dalam menyerang Rusia karena ketangguhan dan kecerdikan strategi Jendral Kotusov dan Tsar Aleksandr I dalam menghadapi pasukan Perancis dengan memanfaatkan musim dingin Rusia yang dikenal mematikan serta pengkhianatan Raja Swedia Jendral Bernadotte. Strategi Rusia dalam hal ini adalah membakar kota Moskwa ketika Napoleon berhasil menaklukkan kota itu dan mengharapkan sumber logistik baru. Kekalahan di Rusia diulangi lagi oleh Adolf Hitler dari Jerman pada Perang Dunia II. Kekalahan yang mengakhiri kariernya sebagai Kaisar Perancis setelah melarikan diri dari Pulau Elba dan memerintah kembali di Perancis selama 100 hari adalah kekalahan di Waterloo ketika berhadapan dengan kekuatan Inggris yang dipimpin Duke of Wellington, Belanda oleh Pangeran van Oranje dan Prusia yang dipimpin oleh General Blücher serta persenjataan baru hasil temuan Jendral Shrapnel dari Inggris, yang mengakibatkan dia dibuang ke Pulau Saint Helena sampai wafatnya.

+ Add Your Comment

Sponsored by